Makanan yang sehat dan bergizi


Iihhh ga mau…sayurnya ngga enak bu!”, “Ngga, aku ngga haus..aku ngga mau minum banyak, nanti kembung!”,”Buuu…aku dibeliin hamburger aja ya buat makan malam…!”, “Igittt…aku ga mau minum susu, enek dan ngga enak!” serta sejenis kalimat penolakan pasti moms pernah temui dari sang buah hati. Saat sarapan hingga makan malam biasanya akan menjadi ajang diskusi panjang yang kadang diselipi dengan ceramah dan omelan bila yang ditemui adalah si kecil yang melakukan aksi tutup mulut terhadap sayur, buah dan makanan bergizi lainnya.

Moms tak perlu stres berkepanjangan. Silakan menelusuri beberapa hal yang baik untuk diketahui berkaitan dengan makanan sehat dan bergizi untuk si buah hati moms di rumah. Semoga dapat sedikit menjawab beberapa pertanyaan moms tentang tema tersebut. Selamat membaca ya mommies!.

Apa sih artinya anak saya sudah mendapatkan makanan bergizi?

Si kecil dikatakan telah memperoleh makanan bergizi bila kebutuhan zat zat gizi yang diperlukan dapat terpenuhi oleh makanan yang dikonsumsi. Silakan mommies lihat beberapa acuan kebutuhan zat gizi dari Departemen Kesehatan ataupun lembaga lembaga terkait lainnya.

Mengingat kandungan zat gizi dalam bahan makanan amat bervariasi, jalan satu satunya untuk meyakinkan bahwa kebutuhan zat gizi si kecil terpenuhi adalah dengan melakukan pengkombinasian yang tepat dalam memadukan bahan makanan. Rekomendasi yang cukup mudah diingat adalah: konsumsi sebanyak mungkin bahan makanan nabati dan minuman, gunakan secukupnya bahan makanan hewani, kurangi konsumsi bahan makanan bergula dan berlemak tinggi!.

Perlu tidak anak saya punya lima kali waktu makan?

Sebaiknya ya. Porsi makanan dalam jumlah kecil yang disebar dalam lima kali waktu makan akan membuat fungsi pencernaan makanan yang ada di tubuhnya tak terlalu terbebani. Selain itu, tubuh juga akan disupplai oleh zat-zat gizi dan energi di sepanjang hari. Terlebih bila si kecil tak terlalu menyukai buah atau sayuran. Lima kali waktu makan akan memungkinkan si kecil mengkonsumsi dua jenis bahan makanan tersebut dengan jumlah sedikit per satu kali waktu makan. Lebih mudah bukan?.

Saat makan, boleh tidak sih minum?

Tentu boleh. Memang seringkali kita mendengar banyak nasehat yang menganjurkan agar saat makan tidak diiringi dengan minum. Sebenarnya tidak ada alasan yang jelas dan masuk akal atas pelarangan minum saat makan. satu fakta yang ada: banyak anak yang mengkonsumsi cairan amat sedikit dibandingkan kebutuhan tubuhnya!. Karenanya siapkan minuman yang berkalori rendah atau bahkan tanpa kalori saat si kecil melahap makanannya.

Adakah bahan makanan yang tabu dikonsumsi oleh si batita?

Sebaiknya moms berhati berhati dengan bahan makanan yang bentuknya keras dan kecil seperti kacang kacangan. Hindari pula memberikan daging berlemak, sosis dengan kandungan lemak tinggi ataupun goreng gorengan.Bahan-bahan makanan tersebut relatif memberatkan sistem pencernaan tubuh si kecil. Gunakan garam secukupnya atau bahkan bila mungkin, hindari penggunaannya, terlebih saat si kecil masih berusia di bawah satu tahun.

Makanan fast food itu memang membahayakan kesehatan ya?

Ya dan tidak. Semua itu tergantung dari seberapa sering kita mengkonsumsi, jenis fast food apa yang dilahap serta bagaimana proses pembuatannya. Sesekali menyantap fast food sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan berarti. Namun bila fast food dikonsumsi terus menerus, tentu tidak dianjurkan. Di bahan makanan berlabel fast food biasanya berkalori terlalu tinggi,kaya lemak serta minim akan bahan bahan berserat seperti buah buahan dan sayur-mayur. Mengkonsumsi terus menerus artinya menumpuk cikal bakal bom penyakit yang satu saat dapat meledak.

Adakah beberapa tips yang perlu diingat sebelum mengkonsumsi fast food?

Berikut beberapa tips bermanfaat yang perlu diingat sebelum moms mengizinkan sang buah hati mengkonsumsi fast food:

1. Perhatikan kandungan lemak: daging yang dibakar tentu memiliki kandungan lemak lebih rendah dibanding daging yang digoreng, terlebih dengan yang berbalut tepung panir.

2. Cari informasi kandungan nutrisi fast food melalui portal internet yang dimiliki oleh produsen.

3. Batasi pengkonsumsian kentang goreng dan burger dengan menyantap terlebih dahulu sayur sayuran dan buah buahan.

4. Hindari minuman dengan kandungan gula cukup tinggi (seperti cola dll). Ganti dengan air putih ataupun jus asli buah buahan tanpa penambahan gula. Akan lebih baik lagi bila jus asli tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1 sehingga kadar gula buahnya juga menurun.

Apakah bahan makanan yang diperuntukkan khusus buat anak anak lebih baik dari bahan makanan untuk konsumsi orang dewasa?

Tidak juga. Sebenarnya anak anak tidak membutuhkan bahan makanan tertentu untuk dirinya agar kebutuhan zat gizinya tercukupi. Bahkan kadang bila moms memperhatikan etiket produk yang diklaim khusus untuk anak anak, yang moms akan sering temui adalah produk dengan konsentrasi gula yang cukup tinggi. Yoghurt biasa dengan kandungan lemak 1,5% bahkan lebih rendah kandungan lemaknya dibandingkan beberapa produk yoghurt yang sedianya diperuntukkan untuk anak anak.

Anak saya hanya mau makan satu atau dua jenis sayur sayuran. Itu cukup tidak ya?

Hal tersebut sudah cukup baik untuk “start” memulai pola makan sehat. Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan jenis zat-zat tertentu yang berfungsi melindungi tubuh dari beberapa penyakit, seperti penyakit jantung-peredaran darah. Karenanya para ahli menganjurkan agar sayuran dikonsumi minimal tiga kali dalam sehari.

Bila sang buah hati hanya ingin mengkonsumsi jenis sayuran yang terbatas, biarkan dahulu. Seiring dengan waktu, terus kenalkan sedikit demi sedikit jenis sayuran lainnya. Namun jangan pernah paksa mereka untuk memakannya, tetapi motivasikan mereka untuk berani mencoba.

Jus multivitamin ataupun tablet/sirup vitamin bukan merupakan alternatif yang tepat bagi anak yang tak menyukai sayur-mayur. Supplementasi tersebut hanya dapat memberikan asupan tambahan vitamin dan mineral namun tak dapat menyediakan serat serat yang juga dibutuhkan oleh tubuh dalam menjalankan kegiatannya.

Apa yang harus saya lakukan ya agar si kecil mau menyantap sayur dan buah?

Berikut beberapa tips yang dapat mom lakukan untuk si “Ogah” makan sayur:

1. Jadikan diri moms sebagai contoh hidup. Konsumsi sayur mayur sesering mungkin saat makan bersama dengan sang buah hati. Tawarkan selalu pada mereka untuk mencobanya tanpa ada kesan memaksa. Tunjukkan pada mereka bahwa moms menikmati sayur mayur yang moms santap!.

2. Biasakan menjadikan sayur-mayur menjadi bagian dari menu yang ditawarkan di tiap kali waktu makan. Dengan demikian sang anak dapat menyimpulkan bahwa sayur mayur adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ritual makan yang biasa dilakukan di rumah.

3. Lebih baik segar dibandingan dimasak. Anak anak akan lebih mudah menyantap makanan yang dapat langsung dipegang oleh tangan dibanding bentuk sayuran yang telah berkuah ataupun ditumis.

4. Eksperimen memasak dengan sayuran. Sajikan sayuran dalam bentuk yang variatif: ditumis seperti masakan indonesia, dimasak cepat ala masakan cina, dikukus seperti pecel- urap, dibuat sup dengan krim ataupun sup yang sayurannya diblender halus.

5. Buat sayuran sebagai minuman. Perpaduan jus wortel dan jeruk, wortel dan apel, timun dan melon ataupun timun dan yogurt menjanjikan kombinasi rasa yang lezat.

Si kecil tidak mau minum susu. Apa yang harus dilakukan?

Paling baik bila si kecil mengkonsumsi jenis produk susu lainnya seperti yoghurt, keju, quark dll. Bila si kecil tidak begitu menyukai memakan produk turunan susu dalam bentuknya yang asli, campurkan mereka dengan bahan makanan lainnya: padukan yoghurt dengan buah buahan, balurkan keju di sayuran saat membakarnya di oven ataupun variasi lainnya. Tanpa pengkonsumsian susu ataupun produk susu lainnya, agak sulit tercapai jumlah kalsium yang dibutuhkan sang anak. Bila si kecil memiliki alergi terhadap susu dan produk susu lainnya, segera konsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif lainnya.

Anak saya tidak menyukai daging dagingan. Boleh tidak si kecil mengkonsumsi makanan ala vegetarian?


Sebenarnya silakan saja bila akan memilih pola makan ala vegetarian asalkan sang anak cukup mengkonsumsi susu, produk susu lainnya, telur dan (bila memungkinkan) ikan. Selain itu harus diyakinkan bahwa sang anak menyantap sayur dan buah dalam jumlah yang cukup. Namun tentu di beberapa hal, fungsi daging dagingan sulit tertandingi. Sebagai contoh, kandungan mikronutrisi yang cukup banyak di hati tentu sulit digantikan oleh variasi bahan makanan berbasis tumbuh tumbuhan. Karenanya, silakan memutuskan dengan bijak ya moms.
Sumber: DGE (Deutsche Gesellschaft fuer Ernaehrung), AOK Familienprogramm dan berbagai sumber lainnya.http://wrm-indonesia.org

Category:

1 komentar:

Dyah Mardhiyyah mengatakan...

Untuk klian yang ingin brhenti merokok ini ada cara"nya mhon untuk dbca........

Posting Komentar